Artikel Menarik
Selamat Datang
Walau Simple Insya Allah Bermanfaat ^.^
Minggu, 03 Juli 2011
ASTEROID RAKSASA PENYEBAB PUNAHNYA DINOSAURUS
SATU panel yang terdiri atas 41 ilmuwan dari seluruh dunia, Kamis (4/3/2010), mengkaji penelitian selama 20 tahun untuk menyepakati apakah penyebab kepunahan dinosaurus Cretaceous-Tertiary (KT) adalah asteroid atau letusan gunung berapi di Deccan Traps (India) yang berlangsung selama 1,5 juta tahun.
Para ilmuwan yang mengerjakan studi tersebut menganalisis pekerjaan ahli palaeontologi, geokemistri, contoh iklim, geofisika dan sedimentologi yang telah mengumpulkan bukti mengenai kepunahan KT selama 20 tahun belakangan.
Catatan geologi memperlihatkan peristiwa yang memicu kepunahan dinosaurus dengan cepat merusak ekosistem darat dan laut. Hantaman asteroid adalah satu-satunya penjelasan yang dapat diterima untuk ini.
Peter Schulte dari University of Erlangen di Jerman, penulis utama mengenai studi itu, mengatakan catatan fosil dengan jelas memperlihatkan kepunahan massal sekitar 65,5 juta tahun lalu--masa yang sekarang dikenal sebagai perbatasan K-Pg.
Studi baru itu oleh ilmuwan dari Eropa, Amerika Serikat, Meksiko, Kanada dan Jepang dan disiarkan di jurnal Science mendapati bahwa satu asteroid dengan lebar 15 kilometer menghantam bumi di Chixulub (Meksiko) dengan kekuatan satu miliar kali lebih kuat dibandingkan dengan bom atom di Hiroshima. Memicu kebakaran sangat besar, gempa bumi dengan ukuran lebih dari 10 pada skala Richter, dan tanah longsor seluas benua, yang menciptakan tsunami adalah penyebab punahnya Cretaceous-Tertiary (KT). Joanna Morgan dari Imperial College London, menjelaskan.
Ledakan beterbangan di atmosfir, menyelimuti planet ini dalam kegelapan, memicu musim dingin global dan membunuh banyak spesies yang tak dapat menyesuaikan diri. Teori gunung api Deccan terlempar ke dalam keraguan oleh model mengenai kimiawi atmosfir, kata tim tersebut."Kepunahan KT adalah masa penting dalam sejarah Bumi, yang akhirnya melicinkan jalan bagi manusia untuk menjadi spesies dominan di Bumi," tulis Gareth Collins, penulis lain dari Imperial College yang dikutip oleh wartawan Reuters, Kate Kelland.***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar